Hari ini telah empat bulan tante meninggalkan kami, meninggalkan orang yang mencintai tante, meninggalkan kami yang selalu merindukan untuk menuju ke sang empunya semua yang ada.
Tak dinyana, ternyata kanker serviks yang tante idap, membuat hari-hari tante diisi dengan pergulatan melawan kanker, pergulatan untuk menggapai kesembuhan dengan berbagai daya dan upaya, tapi sayang....semua hanya bisa pasrah ketika Allah SWT berkehendak lain.
Saat pertama mengetahui tante sakit, saya masih “optimis” bahwa tante masih diberi kesempatan bersama kami paling tidak 5 tahun. Ya....optimisme dengan doa, karena ada saudara suami yang kondisinya lebih buruk dari tante, masih bisa bertahan 5 tahun. Tentu dengan pengobatan yang dilakukan yang notabenenya melebihi apa yang dilakukan oleh keluarga suami, rasanya optimisme saya ini sangat beralasan.
Tapi itulah hidup......kita tak tau apa yang akan terjadi, karena di malam tanggal 13 Nopember 2007 lalu daeng Didi menelpon saya dan mengabarkan kalau tante telah meninggalkan kami selamanya. Ternyata tanggal 19 Agustus 2007 adalah pertemuan kita terakhir, tapi saya yakin kenangan bersama tante akan terbawa selamanya.
Selamat jalan tante.....semoga kedamaian bersamamu.