Karena gak tau, atas kebaikan “sopir tembak”, aku diantar ke rumah BSD, itupun masih disuguhi sarapan siang (bukan pagi,maklum sudah jam 10).
Lagi sarapan siang, tiba-tiba masuk sms:”Sudah 30 menit,bsd langsung hijau dengan sejuta pohon”Alamaaak….itupun masih disusul oleh telpon mas Eko yang kuatir aku nyasar. Ah…..mulai gelisah juga nih, rupa-rupanya teman-teman mulai pada ngumpul. Ah, untuk mengurangi kegelisahan aku jawab smsnya:”Tambah 2 juta dong, hehe….”Serta merta aku dapat balasan: “3 juta sekalian aja”. Waduh!!! Aku langsung menyudahi makan siangnya dan bergegas menuju rumah mbak Danik yang memang tidak jauh dari tempat makanku. Akhirnya kami kumpul dan ketawa ketiwi.
Mas Hendro dan Nyonya,
Akur, kemana-mana selalu berdua, bulan madu sepanjang masa, maka ke BSD juga datang dengan Nyonya, biar teman-teman di Alhidayah juga bisa kenal. Maklum waktu di Alhidayah mas Hendro belum punya calon.
Acara ini oleh mbak Danik dan Mas Eko dipersiapkan untuk "menyambut"mas Adib yang datang jauh-jauh dari Ternate. Walau sebenarnya datang ke Jakarta untuk GCU.
Tapi oleh teman-teman malah jadi ajang "konsultasi kebidanan", hehe...dulu waktu di alhidayah kan kita belum punya masalah dengan masalah gituan. Makasih ya mas...
Mas Eko bukan hanya menjadi tuan rumah yang ramah dan bertanggung jawab (karena memantau terus keberadaan saya, hehe...) Tapi juga mengantarkan tamu sampai di tempat tujuan. Padahal waktu kita sama-sama di Alhidayah saya belum pernah diantar mas Eko.
Inilah tuan rumah teladan.
Sudah menjadi sifat dasar mbak Danik yang ramah dan selalu care. Maka tak bisa terkatakan lagi bagaimana bahagianya kami yang datang, selain bisa ketemu tuan rumah dan teman-teman juga terasa di rumah sendiri ketika berada di rumah mbak Danik. (Tapi kok gak cuci piring sendiri ya mbak?...)
Wow.....seru banget!! Karena walau telat, mbak Mimin datang denga "pasukan lengkap". Wajah mas Ito berubah, gak seperti waktu sering datang ke Alhidayah. Justru mbak Mimin yang masih imut-imut walau sudah punya 5 anak, masih seperti gadis!!!
Inilah kak Nia-ku. Kami sama-sama dari Bone. Aku menempati kamar "warisan" kak Nia, jadi nyaris kita gak pernah hidup bersama di Alhidayah, tapi kak Nia sering datang ke Alhidayah atau kita ketemu di acara Ikatan Mahasiswa Sul-Sel.
Selain mbak Danik, yang paling sibuk dengan acara ini mbak Ninik kita ini. Sibuk hubungi teman-teman yang berada di sekitar Jakarta. Sayang juga ya...beberapa gak sempat datang (mbak Yayuk dan mbak Titik). Tapi tanpa kehadiran mereka kita busa juga "ketawa-ketiwi"kan?
Kalau saya hadir di acara itu, ini sebuah kebetulan yang membahagiakan. Karena saya ada di Jakarta bukan karena mau reuni, tapi menemani orang tua. Tapi inilah, segala sesuatu ada hikmahnya.