Inilah teman-teman bagian pengetikan di kantor. Tanpa mereka, salinan putusan akan tertunda sampai di tangan para pihak yang berperkara.
Tugas mereka gak mudah,dengan dengan perkara yang tidak sedikit, belum lagi jika hakimnya menyerahkan konsepan putusan mepet waktu pengambilan. Makanya seharian kerjanya hanya mengetik,mengetik dan mengetik. Kalau masuk ke ruang pengetikan, bukan hanya urusan menyerahkan salinan putusan, tapi kadang “info terkini” tentang dunia gaul bisa kita dapatkan disini. Maklum, mereka tenaga-tenaga muda, jadi kalau masuk dan gobrol, seakan-akan masih umur 17 tahun juga.
Kadang aku kasian juga, karena tulisan kami kadang-kadang asal coret aja, entah masih bisa terbaca, atau harus pakai ilmu telepati agar bisa membacanya. Kalau mereka sudah “jungkirbalikkan” konsep putusan dan masih juga belum bisa terbaca, baru mereka datangi kami untuk menanyakan apa yang tertulis di kertas.
Karena telah bertahun-tahun melayani kami, maka mereka juga lama-lama akrab dengan gaya bahasa masing-masing hakim dalam membuat putusan. Bisa-bisa mereka lebih ahli membuat putusan karena terbiasa membaca putusan dari beragam hakim.
FAJAR
Paling ganteng sendiri, karena seruangan dengan wanita.Seringnya saya bertemu saat sarapan. Karena kalau gak sempat sarapan di rumah, saya sarapan di kantin kantor.Disini saya “ditemani” mas Fajar yang juga sama-sama belum sarapan. Banyak yang bisa kita obrolkan dengan mas Fajar ini, mulai masalah mobil ngadat, hp, cewek cantik, dll. Pokoknya mas Fajar menjadi “guru” bagi saya.
YUNI,
Ini anak ragilnya kantorku. Karena bukan hanya badan dan wajahnya yang imut-imut, tapi memang umurnya paling muda. Tapi tentu paling senior dalam urusan ketik mengetik, dan minim dari kesalahan. Ini yang aku kagumi. Aku yang memlototi tuts aja sering salah, e….. Yuni tanpa melihat bisa sempurna. Salut Yun!!!
Tugas mereka gak mudah,dengan dengan perkara yang tidak sedikit, belum lagi jika hakimnya menyerahkan konsepan putusan mepet waktu pengambilan. Makanya seharian kerjanya hanya mengetik,mengetik dan mengetik. Kalau masuk ke ruang pengetikan, bukan hanya urusan menyerahkan salinan putusan, tapi kadang “info terkini” tentang dunia gaul bisa kita dapatkan disini. Maklum, mereka tenaga-tenaga muda, jadi kalau masuk dan gobrol, seakan-akan masih umur 17 tahun juga.
Kadang aku kasian juga, karena tulisan kami kadang-kadang asal coret aja, entah masih bisa terbaca, atau harus pakai ilmu telepati agar bisa membacanya. Kalau mereka sudah “jungkirbalikkan” konsep putusan dan masih juga belum bisa terbaca, baru mereka datangi kami untuk menanyakan apa yang tertulis di kertas.
Karena telah bertahun-tahun melayani kami, maka mereka juga lama-lama akrab dengan gaya bahasa masing-masing hakim dalam membuat putusan. Bisa-bisa mereka lebih ahli membuat putusan karena terbiasa membaca putusan dari beragam hakim.
FAJAR
Paling ganteng sendiri, karena seruangan dengan wanita.Seringnya saya bertemu saat sarapan. Karena kalau gak sempat sarapan di rumah, saya sarapan di kantin kantor.Disini saya “ditemani” mas Fajar yang juga sama-sama belum sarapan. Banyak yang bisa kita obrolkan dengan mas Fajar ini, mulai masalah mobil ngadat, hp, cewek cantik, dll. Pokoknya mas Fajar menjadi “guru” bagi saya.
WIN
Waah…..ini sering menjadi “ojek” ku dari kantor ke karet (tempat menunggu bus ke Yogya). Maklum, jam pulangnya mbak Win untuk menyusui bayinya sering bersamaan dengan jam pulangnya saya. Alhasil, walau mbak Win sudah di atas motor, masih harus nunggu saya berkemas-kemas. Dan plok. Aku langsung duduk manis di atas motor Mio nya mbak Win, mengantarkan aku ke karet, mengantarkan aku istirahat siang di atas bus menuju Yogya.
Waah…..ini sering menjadi “ojek” ku dari kantor ke karet (tempat menunggu bus ke Yogya). Maklum, jam pulangnya mbak Win untuk menyusui bayinya sering bersamaan dengan jam pulangnya saya. Alhasil, walau mbak Win sudah di atas motor, masih harus nunggu saya berkemas-kemas. Dan plok. Aku langsung duduk manis di atas motor Mio nya mbak Win, mengantarkan aku ke karet, mengantarkan aku istirahat siang di atas bus menuju Yogya.
YUNI,
Ini anak ragilnya kantorku. Karena bukan hanya badan dan wajahnya yang imut-imut, tapi memang umurnya paling muda. Tapi tentu paling senior dalam urusan ketik mengetik, dan minim dari kesalahan. Ini yang aku kagumi. Aku yang memlototi tuts aja sering salah, e….. Yuni tanpa melihat bisa sempurna. Salut Yun!!!