Senin, 21 April 2008

Napak Tilas ke Baturetno




Kunjungan ke Baturetno kali ini di luar rencana, karena sebenarnya niatnya hanya menengok Bpk Bardus Syafaat (bapaknya Yuni) Solo, tapi belum sempat ke Solo, ternyata sudah diperbolehkan pulang, maka aku dan Fatra memutuskan tetap ke Baturetno yang jaraknya 3 jam lagi dari Solo.




Di jalan Yuni sudah sms kalau gak usah aja ke Baturetno, karena jauh dan kami naik angkutan umum. Tapi dasarnya sudah diniatkan, maka walau perjalanan jauh dan lama, tetap aja kami ke Baturetno. Anggap aja napak tilas beberapa kali kunjungann saya ke Baturetno.




Benar aja......di jalan seperti "nostalgia" sejak tahun '83 dan seterusnya. Dan andaikata almarhum Wati masih ada, tentu takkan terucap lagi: "Lily, ini masih Indonesia kan?", ya....dulu waktu kami hadiri pernikahan Yuni, aku dan Wati naik bus, karena perjalanan lama, melewati hutan-hutan, Wati yang orang Jakarta yang kiri kanan jalan gedung, sempat komentar:"Lily, ini masih Indonesia kan?" Ah....andai kata Wati masih bersama kami, tentu kalimat itu takkan terulang, karena perjalanan ke Batu tidak sesulit dan senelongso dulu. Sudah ada bus ber AC.




Hanya sayangnya, napak tilasnya sudah tidak seperti dulu. Karena dulu jika kami nyebrang sungai Gedawung, harus "berbasah-basah" karena nyemplung di air, kalau sekarang sudah ada jembatan. Maunya ngajak Yuni untuk foto di sungai gedawung lagi, tapi kok gak enak juga, karena bukan sungai gedawung yang dulu lagi, yang kalau foto gak akan "seaneh" sekarang.




Entah kapan lagi "napak tilas" ini kan berulang.