KETIKA KITA DIAM
Ketika aku diam
Kau tak tau perasaanku
Ketika kau diam,
Aku tak tau apa yang kau rasakan
Ketika aku diam
Kau tak tau apa yang aku inginkan
Ketika kau diam
Aku tak mengerti apa yang kau inginkan
Ketika aku diam
Kau tak tau gejolak hatiku
Ketika kau membisu
Aku buta gejolak hatimu
Ketika aku bicara
Tentang perasaanku,keinginanku,gejolak hatiku…
Ketika kau ungkap perasaanmu,gejolak di hatimu.
Bahwa kita punya rasa sama,hati yang menyatu serta hasrat yang seirama,
Semua tak berguna….
Karena kita sudah di bahtera yang tak bisa diam.
(Lily, Mungkid 7 April 2008)
---------------------------
Ketika aku diam
Kau tak tau perasaanku
Ketika kau diam,
Aku tak tau apa yang kau rasakan
Ketika aku diam
Kau tak tau apa yang aku inginkan
Ketika kau diam
Aku tak mengerti apa yang kau inginkan
Ketika aku diam
Kau tak tau gejolak hatiku
Ketika kau membisu
Aku buta gejolak hatimu
Ketika aku bicara
Tentang perasaanku,keinginanku,gejolak hatiku…
Ketika kau ungkap perasaanmu,gejolak di hatimu.
Bahwa kita punya rasa sama,hati yang menyatu serta hasrat yang seirama,
Semua tak berguna….
Karena kita sudah di bahtera yang tak bisa diam.
(Lily, Mungkid 7 April 2008)
---------------------------
PERKENANKANLAH AKU MENCINTAIMU
Perkenankanlah aku mencintaimu seperti ini
Tanpa kekecewaan yang berarti
Meski tanpa kepastian yang pasti
Harapan-harapan yang setiap kali
Dikecewakan kenyataan
Biarlah dibayar oleh harapan harapan
Baru yang menjanjikan
Perkenankanlah aku mencintaimu
Semampuku’menyebut-nyebut namamu
Dalam kesendirian pun lumayan
Berdiri di depan pintumu tanpa harapan
Kau membukakannya pun terasa nyaman
Sekali-kali membayangkan kau memperhatikan
Pun cukup memuaskan
Perkenankanlah aku mencintaimu sebisaku
(Mustofa Bisri, kompas 25 Juli 2003)