Sabtu, 05 April 2008
mAK cONG ke YoGyA
Mak Cong sudah seperti kakak kami sendiri, melebihi kaka kandung. Sebelum punya anak, saya memanggilnya cik Icon, tapi setelah punya anak dan anak-anak agak cadel, makanya harusnya mama Icon, berubah menjadi mak Cong, dan itu melekat sampai sekarang.
Sejak menjadi pengantin, mak Cong banyak membantu mengurus proses perkawinan, begitu pula saat melahirkan Abil, mak Cong yang paling repot. Maklum waktu itu mami dan papi lagi ibadah haji. Saat melahirkan Vansa mak Cong masih turun tangan. Pokoknya apa-apa mak Cong...apa-apa mak Cong.
Sekarang kami agak berpisah, karena mak Cong harus menemani oom Udin yang menjadi kakanwil Depag di Sulawesi Barat. Sedih juga rasanya...karena kesempatan bertemu semakin berkurang. Saat saya ke Makasar, mak Cong ada di Sul-Bar. Saat saya di Manado, mak Cong gak ke Manado. Tapi alhamdulillah silaturrahmi masih terjalin. Kami masih sempat ketemu di Jakarta, dan tanggal 31 Maret sampai 2 April mak Cong ada tugas ke Yogya, sehingga kami masih sempat ketemu. Malam pertama jelas gak ketemu, karena mak Cong datang sudah larut malam (biasa....mak Cong selalu saja terlambat) makanya saya gak bisa menemui mak Cong di kaliurang. Besok malamnya (tgl 1 April) baru saya menemui di Kaliurang dengan anak-anak. Dan hari terakhir, setelah pulang kantor, dengan badan penat, menemani mak Cong belanja. Dan seperti biasa, mak Cong belanja menuh-menuhin satu mobil. Saya hanya geleng-gelengkan kepala, karena rasanya semua yang ada di Yogya mau diangkut. Akhirnya di penghujung senja kami harus berpisah, mak Cong ke Pati ke tempat kak Hilman yang menjadi kapolres di Pati dan saya kembali ke rumah dengan membawa amplop untuk anak-anak. Bagi anak-anak hal ini sudah menjadi tradisi dari mak Cong.